Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) bersama dengan Universitas Harapan Bangsa (UHB) melaunching produk VR/AR Inyong 2.0. Aplikasi tersebut sebagai cara dalam melestarikan kekayaan budaya Indonesia, khususnya budaya Banyumasan melalui Program Kosabangsa 2023.
Pada kolaborasi itu, Udinus didaulat sebagai universitas pendamping. Fokus utama dari program ini adalah melestarikan dua seni budaya khas Banyumas, yakni Seni Tari Lengger Lanang dan Wayang Gagrag Banyumas. Peluncuran tersebut juga sebagai puncak dari program Kosabangsa antar UHB dan Udinus yang menghasilkan sebuah aplikasi berisi tentang Virtual Reality E-Museum Tari Lengger dan Wayang Gagrag Banyumasan.
Kosabangsa sendiri merupakan sebuah program yang telah mendapatkan pendanaan. Pendanaan itu berasal dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Secara spesifik, desa yang dipilih sebagai mitra kegiatan adalah Desa Sudagaran. Hal ini dikarenakan desa tersebut memiliki potensi edukasi dan konservasi budaya lokal Banyumas yang perlu ditangani lebih lanjut.
Aplikasi Inyong 2.0 aplikasi VR/AR Inyong 2.0 di launching secara langsung di komplek Kantor Kecamatan Banyumas. Aplikasi tersebut dilaunching oleh Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Banyumas, Drs. Sadewo Trilastiono. Pj Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro, menyampaikan apresiasinya terhadap terobosan teknologi ini. Dia mengakui bahwa teknologi VR dan AR memiliki potensi besar untuk mengembangkan budaya dan pendidikan.
Program ini tak hanya memberikan manfaat bagi pelestarian budaya lokal, tetapi juga pembelajaran. Hal itu diwujudkan pada contoh peran teknologi yang digunakan untuk tujuan edukatif dan kreatif.
#DinusFMInfo