Desa Dasun, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, menggelar pertunjukan seni bertajuk Bancaan Rupa hasil kolaborasi antara seniman dengan petani garam yang menghasilkan lukisan berukuran raksasa menggunakan garam sebagai bahan lukis di atas tambak.
Ia mengakui sejak awal mendengar rencana Eggy Yunaedi seorang perupa asli Rembang yang ingin membuat sebuah lukisan garam raksasa di tambak gede Desa Dasun yang kebetulan juga bengkok kepala desa, pihaknya sangat antusias dan menyambut dengan suka cita. Terlebih, kata dia, seniman tersebut memberikan gagasan bahwa karya tersebut nantinya merupakan karya bersama, sebuah kolaborasi antara perupa dan para petani garam Desa Dasun Rembang dengan semangat sukarelawan.
Ia berharap momen bisa memberi makna lebih atas keberadaan garam dan tambak. Tidak hanya sekedar menarasikan dalam sebuah buku, tetapi juga menjiwai di setiap proses pembuatan sampai bisa menjadi laku kebajikan dan kebijakan.
Sementara itu, Eggy Yunaedi, seniman dan pegiat kebudayaan mengungkapkan pembuatan lukisan garam berukuran raksasa tersebut memakan waktu tiga hari, yang dikerjakan oleh sepuluh orang petani garam Desa Dasun bersama dirinya dibantu oleh dua orang asisten, yakni Sofyan Kancil dan Imam Bocah.
Taburan putihnya butiran garam di atas warna tanah tambak tersebut akan memunculkan figur petani garam yang dikelilingi ornamen-ornamen yang menggambarkan bumi, matahari, air dan angin serta gunungan, naga dan burung hong serta ornamen Islami. Karya tersebut dicatat oleh Museum Rekor Muri sebagai display doa terbanyak dan terbesar di dunia. Eggy juga sempat melakukan karya kolaboratif berskala besar dengan komunitas Sedulur Sikep dalam membuat instalasi Suluh Samin dengan menggunakan 2000 obor.
#DinusFMinfo #LukisanGaramRaksasa #DesaDasun #JawaTengah #RekorMuri