Katy Perry telah menjual hak atas musiknya, dengan harga 225 juta dolar atau setara Rp 3,375 triliun. Kesepakatan itu mencakup lima albumnya yang dirilis antara tahun 2008 dan 2020. Seperti dilansir NME, kesepakatan itu terjadi setelah berbulan-bulan rumor yang menyatakan bahwa bintang pop Amerika itu sedang dalam proses penjualan katalognya, dan melihat Perry mengalihkan hak atas musiknya ke Litmus Music.
Perusahaan ini didirikan bersama oleh mantan presiden Capitol Records Dan McCarroll, dan kesepakatan tersebut diselesaikan hari ini (Senin, 18 September) dengan nilai yang dilaporkan sebesar 225 juta dolar (£180,5 juta). Ini mencakup pendapatan royalti utama dan hak penerbitan untuk lima album yang dirilis perempuan berusia 38 tahun itu antara tahun 2008 dan 2020. Ini termasuk 'One Of The Boys' (2008), 'Teenage Dream' (2010), 'PRISM' ( 2013), 'Witness' (2017) dan LP studio terbarunya 'Smile', yang dirilis pada tahun 2020.
Perry bukanlah artis pertama yang menjual hak atas musik mereka dalam beberapa tahun terakhir. Tina Turner menjual katalog belakangnya seharga $300 juta (£225 juta) pada Oktober 2021, sementara Sony Music mengakuisisi seluruh karya Bob Dylan pada tahun berikutnya.
#dinusfminfo #katyperry #litmusmusic #musik #albummusik