Tinggal Meninggal menjadi debut penyutradaraan Kristo Immanuel, yang sebelumnya dikenal luas sebagai konten kreator dan aktor. Dalam proyek ini, Kristo bekerja sama dengan istrinya, Jessica Tjiu, untuk menulis naskah. Kolaborasi keduanya berhasil menghasilkan cerita yang segar namun sarat makna, mengajak penonton untuk merenung sekaligus terhibur. Pendekatan ini menunjukkan bagaimana kerja sama kreatif dapat melahirkan karya yang orisinal dan menyentuh.
Film ini mengusung genre dark comedy, sebuah genre yang masih jarang diproduksi di Indonesia. Melalui pilihan genre ini, Kristo dan Jessica memadukan humor dengan isu-isu yang sarat makna, terutama yang berkaitan dengan kehidupan dan kematian. Pendekatan ini membuat Tinggal Meninggal tidak hanya menghibur, tetapi juga memancing refleksi penonton, menawarkan pengalaman menonton yang berbeda dari kebanyakan film lokal.
Cerita berpusat pada Gema, diperankan oleh Omara Esteghlal, seorang pria yang tinggal sendirian dan sering terjebak dalam pemikiran mendalam tentang kematian. Hidupnya berubah ketika ia terlibat dalam percakapan intens dengan sosok anak kecil yang ternyata adalah foto dirinya saat taman kanak-kanak, dimainkan oleh Jared Ali. Interaksi ini menjadi titik tolak perjalanan batin Gema, membawa penonton menyelami pergulatan emosionalnya.
Dialog antara Gema dewasa dan “Gema kecil” disajikan dengan keseimbangan antara humor dan kesedihan. Nuansa ini menciptakan dinamika yang unik, di mana topik serius seperti kematian dibungkus dengan sentuhan ringan yang membuatnya lebih mudah dicerna. Penonton akan diajak merasakan tarik ulur emosi—tertawa di satu momen, lalu merenung di momen berikutnya.
Selain itu, film ini juga menyoroti pentingnya kehadiran dan perhatian orang-orang di sekitar kita, terutama teman-teman kantor Gema. Kisahnya menyingkap rasa sepi yang kerap dialami seseorang meski berada di tengah keramaian. Dengan tagline unik “Jangan Meninggal Dulu” dan teaser yang sudah menarik perhatian publik, Tinggal Meninggal dijadwalkan tayang pada 2025 dan berpotensi menjadi salah satu film Indonesia yang meninggalkan kesan mendalam.