Guru Besar Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Prof. Dr. Ir. Nova Rijati, S.Si., IPU., ASEAN Eng., mengupas teknologi Fragile Watermarking dalam orasi ilmiahnya sebagai solusi autentikasi dan pemulihan gambar digital serta penanggulangan kejahatan siber. Teknologi ini relevan di era digital yang kompleks, di mana gambar digital menjadi elemen penting untuk kebutuhan pribadi, komersial, dan keamanan.
Menurut Prof. Nova, ancaman seperti manipulasi citra, hoaks visual, dan pelanggaran dokumen digital terus meningkat. Data menunjukkan serangan siber di Indonesia melonjak enam kali lipat pada H1 2024 dan meningkat 70% di H3 2024, dengan DKI Jakarta menjadi wilayah dengan kasus tertinggi (95,3%).
Fragile Watermarking berfungsi mendeteksi manipulasi gambar digital dan memulihkannya ke kondisi semula dengan akurasi tinggi. Teknologi ini menyematkan tanda air yang sensitif terhadap perubahan tanpa merusak kualitas gambar asli. Sistem double watermarking juga memastikan pemulihan tetap optimal jika salah satu watermark rusak.
Prof. Nova menekankan pentingnya autentikasi dalam bidang hukum, media, dan forensi, serta perlunya kolaborasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk memperkuat keamanan digital nasional. Teknologi Fragile Watermarking diharapkan dapat diadopsi secara global untuk melindungi keaslian dan keamanan data digital.
#udinus #dinusfm #dinusfminfo