Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) melalui Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) kembali melaksanakan kegiatan Dialog Interaktif Vol. 3 dengan menghadirkan dua calon Wali Kota Semarang sebagai narasumber. Kegiatan yang dibalut dalam sesi pemaparan dan diskusi itu diikuti oleh 350 perwakilan organisasi mahasiswa Udinus dan dilaksanakan di Aula Gedung E Lantai 3 pada Sabtu (26/10/2024).
Narasumber yang hadir merupakan calon yang akan berkompetisi dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Wali Kota Semarang 2024 pada penghujung bulan November mendatang. Mereka hadir tidak hanya untuk memaparkan visi-misi seputar pembangunan Kota Semarang, tetapi juga berbagi pengalaman tentang berorganisasi di kampus maupun di masyarakat.
Acara dibuka langsung oleh Rektor Udinus, Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom., yang menyambut baik kehadiran kedua calon Wali Kota Semarang. Menurutnya, diskusi ini penting untuk memberikan gambaran bagi mahasiswa mengenai visi-misi yang berkaitan dengan bidang pendidikan, khususnya di perguruan tinggi.
“Mahasiswa yang hadir adalah perwakilan dari 17 ribu mahasiswa aktif Udinus, yakni pemimpin dan perwakilan organisasi mahasiswa. Saya harap mereka bisa memanfaatkan kesempatan baik ini untuk berdialog langsung dengan calon Wali Kota Semarang, sehingga mendapatkan manfaat yang berguna,” ungkapnya.
Sementara itu, Presiden Mahasiswa Udinus Periode 2024/2025, Falih Patria Fatahilah, menyampaikan bahwa mahasiswa mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Terlihat dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan kepada kedua calon Wali Kota periode 2024–2029 tersebut.
“Program Dialog Interaktif ini menjadi salah satu program rutin tahunan bagi BEM KM Udinus. Kegiatan ini merupakan forum diskusi antara mahasiswa dengan narasumber yang relevan, saat ini yakni calon Wali Kota Semarang,” ujar Falih.
Dialog Interaktif kali ini terbagi menjadi dua sesi yang memberi kesempatan kepada masing-masing calon untuk menyampaikan visi-misinya. Mereka juga menjawab pertanyaan dari para aktivis Udinus pada sesi tanya jawab.
Pada sesi pertama, Dr. Agustina Wilujeng Pramestuti, S.S., M.M., dalam visi-misinya di bidang pendidikan, menyampaikan bahwa biaya pendidikan harus disesuaikan dengan muridnya. Selama murid tersebut memiliki KTP Kota Semarang, maka beasiswa akan mengikuti sekolah yang dipilihnya sehingga kesejahteraan guru juga akan meningkat.
“Sekarang ini, Kementerian Pendidikan dikelola oleh kepemimpinan yang baru dan akan ada evaluasi tertentu, termasuk zonasi yang menurut saya perlu ada berbagai hal yang diubah dan disesuaikan dengan perubahan zaman,” jelas sosok yang akrab disapa Agustin itu.
Pada sesi kedua, Alamsyah Satyanegara Sukawijaya, S.E., M.M., atau yang dikenal sebagai Yoyok Sukawi, di ranah pendidikan menawarkan program Semarang Pra Kerja. Menurutnya, pemerintah perlu hadir untuk para fresh graduate dari berbagai jenjang pendidikan dalam memberikan pengalaman kerja di dunia profesional.
“Ada perbedaan antara dunia kampus dan dunia kerja, sehingga perlu adanya transisi di mana pemerintah hadir untuk membantu para fresh graduate mendapatkan pengalaman lapangan sebelum terjun ke dunia profesional,” tegas Yoyok.
Di penghujung acara, Yoyok juga menyempatkan diri untuk melihat salah satu inovasi milik Udinus yaitu Paving Block Plastik. Inovasi karya dosen dan mahasiswa Fakultas Teknik Udinus itu memanfaatkan sampah plastik yang dicacah lalu dicetak menjadi paving menggunakan alat yang juga dibuat oleh Udinus.
Inovasi itu telah dimanfaatkan di berbagai wilayah sejak bulan April 2022 beberapa tahun lalu. Seperti untuk memperindah taman kota di hutan kota area Krobokan, Semarang Barat. Tak hanya itu saja, Udinus juga pernah mengembangkan aspal plastik yang dimanfaatkan di Kelurahan Pendrikan Kidul Semarang di awal tahun 2020, memanfaatkan 444 ton aspal dan 1,6 tok sampah plastik yang sudah di cacah. (Humas Udinus/Haris. Foto: Humas Udinus)